Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan Model Penalaran Berbasis Kasus (Case Based Reasoning) dengan Model Konvensional.
Penelitian ini dilaksanakan di MA Pembangunan UIN Jakarta tahun ajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian posttest-only control design.
Sampel penelitian sebanyak 51 siswa yang terdiri dari 26 siswa kelas eksperimen dan 25 siswa kelas kontrol yang diperoleh dengan teknik cluster random sampling.
Pengumpulan data kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah perlakuan menggunakan instrumen tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada pokok bahasan Barisan dan Deret yang diajarkan dengan Model Penalaran Berbasis Kasus (Case Based Reasoning) lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan Model Konvensional.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah pembelajaran matematika menggunakan Model Penalaran Berbasis Kasus (Case Based Reasoning) berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
Untuk contoh skripsi selengkapnya bisa di download melalui link di bawah ini: